Monday, June 13, 2016

Mengenal Lebih Jauh Tentang Burung Kacer Hitam / Lokal / Jawa

Mengenal Lebih Jauh Tentang Burung Kacer Hitam / Lokal / Jawa - Copsychus sechellarum atau masyarakat Tanah Air lebih mengenalinya dengan nama kacer hitamatau jawa adalah salah satu dari keluarga Muscicapidae yang kualitasnya tidak kalah mentereng. Baik dari fisik maupun suara yang dimiliki, burung yang mempunyai warna tubuh dominan hitam pekat ini juga dinilai cukup menjanjikan. Bisa dibilang hanya bermodalkan warna hitam yang terlihat sangat gagah dan elegan tersebut, burung yang dalam versi bahasa inggris biasa disebut Seychelles Magpie Robin ini sudah bisa menyita perhatian bagi setiap orang yang ditemuinya.
Seiring dengan penampilan yang memang terlihat sangat mengagumkan, hal tersebut juga tak lepas dari kicauan gacor dan ngeroll yang dimilikinya. Meskipun suara kacer hitam kristal-nya sering dianggap tidak lebih baik dari kacer poci, namun burung ini mempunyai sisi keunggulan. Keunggulan yang paling mencolok dan cukup diakui oleh sebagian banyak penghobi ialah mentalnya yang diklaim lebih kuat daripada kacer poci (dada putih). Untuk selebihnya, kurang lebih sama. Kacer jawa ini juga mempunyai gaya khas atau julukan yang sudah melekat pada dirinya. Para penghobi biasa menyebutnya dengan istilah Mbagong dan Ngobra.

Terlepas dari itu semua, penyebutan kacer lokal pada dasarnya kurang tepat disematkan untuk burung berdada hitam ini. Sebab untuk kacer yang satu ini sebenarnya tidak hanya bisa dijumpai di Jawa Timur, Kalimantan dan Bali saja, melainkan juga bisa ditemukan di beberapa wilayah negara Malaysia dan Brunei. Di Indonesia sendiri kacer hitam terdapat dalam 3 macam keturunan, yakni ras amoenus, pluto dan adamsi. Postur tubuh kacer hitam ras amoenus sendiri dinilai lebih besar daripada ras adamsi dan pluto dari pulau borneo.

Ciri Kacer Hitam
Mungkin sesuai dengan nama yang disandangnya, jenis kacer yang satu ini mempunyai ciri fisik yang sangat khas. Hampir seluruh bulunya di hampir seluruh badanya bewarna hitam pekat dan hanya ada sedikit warna putih bergaris pada bagian sayap serta bawah ekornya. Untuk selebihnya masih terbilang sama. Burung yang satu ini juga menyukai daerah-daerah panas dan suaranya bisa juga dijadikan bahan isian memaster jenis burung pengicau lain seperti Murai Batu, Jalak, Tledekan, Cucak Ijo, Anis Merah, Kenari dan sebagainya.

Sangkar
Tidak berbeda dengan sejenisnya, burung ini juga membutuhkan perawatan yang baik. Para pemelihara setiap harinya harus memperhatikan kebersihan sangkar. Di dalam kadang atau sangkar kacer hitam itu sendiri harus disediakan batang kayu atau ranting pohon yang menyilang untuk tempat bertengger. Umumnya sangkar yang cukup nyaman untuk burung jenis kacer ini berukuran 40 x 40 x 60 cm. Setiap pemelihara juga bisa menggunakan sangkar berbentuk bulat yang kurang lebih berdiameter 40 atau 45 cm.

Perawatan Harian
Sementara itu, untuk pola perawatan kacer hitam harian sendiri bisa dikatakan hampir sama dengan sejenisnya. Sebelum dimandikan sebisa mungkin jemur atau angin-anginkan ia terlebih dulu kurang lebih 15 sampai 20 menit. Setelah itu, setiap pemilik sudah bisa memandikannya. Pemandian sendiri bisa dilakukan dengan metode semprot atau bisa juga menyediakan baskom berisi air di dalam sangkar. Jika sudah, jemur burung 1 hingga 2 jam dan selama proses penjemuran setiap pemelihara harus menyediakan pakan berupa jangrik, kroto, ulat dan sebagainya. Terakhir hindari pengerodongan pada saat siang hari agar ia terbiasa dengan manusia.

Source:
kacer hitam, Kacer lokal, Kacer wulung, kelebihan kacer jawa timur, burung kacer hitam, burung kacer lokal, kacer jawa timur, kacer hitam jawa, burung kacer jawa timur, Kacer jatim

No comments:

Post a Comment

Up